Ikan Ajaib

Alkisah Rakyat ~ Dahulu kala, di sebuah desa hiduplah sebuah keluarga miskin dengan seorang anak laki-laki yang diberi nama Mangge.


Desa tempat tinggal mereka terletak di tepi hutan, disitulah mereka mendirikan gubuk untuk berteduh.

Tidak jauh dari gubuk mereka, mengalir sebuah sungai kecil. Di sungai itu hidup bermacam-macam ikan. Di sungai ini pula ayah Mangge, mencari nafkah untuk keluarganya.

Setiap hari, ayah Mangge pergi ke sungai, dengan bekal sebuah pancing, ayahnya mencari ikan. Kalau hasil pancingan banyak, ayahnya pulang dengan hati gembira karena ikan dapat dijual untuk membeli beras. Namun, bila tidak ada ikan yang didapat, ayahnya pulang dengan langkah lesu. Ayahnya sedih karna tidak dapat membeli beras.

Kehidupan mereka sangat miskin, tetapi mereka sabar dan selalu mohon pertolongan yang Maha Kuasa.

Ayah dan ibu Mangge sudah tua. Mangge pun tumbuh menjadi seorang pemuda. Mangge merasa kasihan kepada orang tuanya. Ia menggantikan ayahnya mencari nafkah.

Dengan sabar, Mangge memindahkan pancingnya dari satu tempat ke tempat yang lain di sungai kecil itu untuk mendapatkan ikan.

Begitu pekerjaan Mangge setiap hari. Beberapa tahun kemudian, ayahnya meninggal, lalu disusul ibunya.

Sekarang Mangge hidup sendiri. Peninggalan orang tuanya hanya sebuah gubuk kecil dan sebuah pancing. Setiap hari Mangge pergi ke sungai memancing ikan. Sampai di sungai, Mangge memasukkan mata pancingnya ke dalam air. Belum lama dimasukkan, pancingnya itu lalu digerak-gerak. Ternyata seekor ikan besar.

Mangge sangat gembira, ikan itu dibawa pulang ke rumah, tidak dijual atau dimasaknya, tetapi dipelihara, sejak Mangge mendapat ikan besar, setiap pergi memancing tidak ada seekor ikan pun yang didapatnya. Mangge kesal sekali. Ia pulang ke rumah dan ingin memasak ikan yang dipeliharanya itu.

Sampai di rumah, Mangge membuka pintu rumahnya. Mangge sangat terkejut karena ada makanan yang tersedia di atas meja makan. Mangge bertanya dalam hatinya, “Siapakah yang menyediakan makanan ini?”

Karena keheranan, Mangge lupa akan niatnya untuk memasakkan yang dipeliharanya.

Mangge pun pergi ke meja makan dan memakan yang di atas meja. Selesai makan, Mangge merebahkan dirinya di atas balai-balai. Ia pun tertidur dan bermimpi, ia melihat seorang gadis yang menghampirinya sambil tersenyum. Mangge berusaha memegang tangan gadis itu.

Mangge terbangun dari tidurnya, lalu turun dari balai-balai sambil berjalan melihat sekeliling rumah. Gadis yang ada dalam mimpinya ternyata tidak ada. Ia melihat ikan di dalam ember juga ada, tidak ada yang berubah.

Mangge ingin tahu siapa yang selalu menyiapkan makanannya. Mangge mengambil pancingnya dan keluar rumah. Tetapi Mangge tidak pergi ke sungai. Ia bersembunyi di belakang rumah dan mengintip dari sela-sela dinding.

Tiba-tiba ikan dalam ember itu melompat keluar dan berubah menjadi seorang gadis. Gadis itu tetap bekerja tanpa merasa curiga. Ia tidak tahu bahwa ada yang memperhatikannya.

Mangge terkejut, karena gadis itu sama seperti gadis yang dia lihat dalam mimpinya. Namun, Mangge masih membiarkan gadis itu bekerja sampai selesai.

Setelah selesai, gadis itu melangkah perlahan menuju ember. Belum sempat gadis itu masuk ke dalam ember dan berubah menjadi ikan. Mangge masuk ke dalam rumah, Mangge mendekati gadis itu dan memegang tangannya. Gadis itu pun tersenyum dan memegang tangan Mangge. Mangge akhirnya kawin dengan gadis itu dan hidup bahagia.

Sumber: Cerita Rakyat Dari Sulawesi Utara Dan Sulawesi Tengah oleh Aneke Sumarauw Pangkerego & Pauline N. Tiendas


loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Ikan Ajaib Silahkan baca artikel Alkisah Rakyat Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Ikan Ajaib Sebagai sumbernya

0 Response to "Ikan Ajaib"

Post a Comment

Cerita Lainnya