Awalnya Anjing Memiliki Tanduk dan Menjadi Musuh Rusa

Alkisah Rakyat ~ Dahulu kala, pada waktu musim panas yang berkepanjangan tiba, hampir semua sungai tak berair. Hewan-hewan kehausan dan kelaparan karena tanaman tidak tumbuh lagi.


Hal ini juga di alami oleh seekor Rusa bersama istrinya yang pergi mencari air menyusuri bukit-bukit, lereng-lereng gunung, sehingga ia menemukan sebuah sungai yang belum kering airnya. Banyak pula sesama binatang yang berada di situ. Berkatalah Rusa kepada istrinya. Sudah lama sekali kita mengembara kesana kemari, baru sekarang kita menemukan air disini. Lihat sudah banyak binatang lain yang berkumpul. Rusa Betina memalingkan mukanya ke segala penjuru. Memang tempat ini sudah ramai dikunjungi oleh binatang lainnya, katanya pelan.

Si Rusa pun turun bersama istrinya ke sungai. Tiba-tiba si Rusa Betina menggamit punggung suaminya segera berkata. “Coba lihatlah ke sana, siapa gerangan yang sedang kemari. Sungguh tampan ia, tanduknya sangat menarik. Wah, sungguh gagah sekali tampaknya.” Si Rusa Jantan membalik, memperhatikan pendatang baru yang sedang menuruni bukit menuju sungai.

Yang kemari itu adalah si Anjing. Dia sahabat saya, namun sudah lama kami tak jumpa, kata Rusa Jantan.

Ketika si Anjing telah tiba di pinggir sungai, ia melihat sang Rusa dan istrinya. Hei Rusa mengapa engkau juga berada disini? tegur si Anjing  kepada sahabatnya Rusa.

Ya tak usahlah heran. Bukankah sekarang ini air sangat susah diperoleh, makanan pun tak ada. Airlah yang membuat kita begini, pergi berkeliaran kesana kemari hingga berjumpa di tempat ini, kata sang Rusa.

Setelah itu, mereka turun ke sungai untuk minum melepas dahaga. Setelah minum, mereka berpencar kembali. Rusa Betina bertanya kepada suaminya. “Mana si Anjing itu tadi?” Rusa Jantan menjawab, “Oh, itu disana di bawah pohon sedang beristirahat, mungkin ia masih kelelahan setelah berjalan jauh tadi.”

Kalau demikian marilah kita juga beristirahat disana bersama dengan dia! Bujuk Rusa Betina. Kamu ini, selalu saja ketampanan si Anjing yang jadi buah mulutmu! Kata Rusa Jantan. Tapi akhirnya mereka pergi juga ke tempat si Anjing yang sedang beristirahat.

Ketika mereka bernaung tidak jauh dengan si Anjing di bawah pohon besar, Rusa Betina itu selalu saja memandangi si Anjing. Sang Rusa Jantan juga terus-menerus memperhatikan tingkah laku istrinya. “Hei !” tegur sang Rusa Jantan. Istrinya terkejut sambil berkata, “Ada apa?”.

Kenapa si Anjing saja yang selalu kau pandangi, sedang saya tidak lagi kau perhatikan? Tanya Rusa Jantan dengan jengkel.

Tentu saja, tanduknya si Rusa itu tak terkatakan bagusnya. Oh… sungguh bagus benar! Jawab Rusa Betina sambil memuji-muji tanduk si Anjing.  Apakah ia lebih gagah dari pada saya? bertanya lagi si Rusa Jantan.

Yah, tentu saja tidak. Tetapi yang jelas tanduknya yang sangat bagus. Sekiranya engkau yang bertanduk demikian, pasti engkau lebih gagah dari pada si Anjing. Jawab Rusa Betina.

Rusa Jantan terdiam sejenak. Ia mencari akal. Lebih baik begini, kalau kau mau lihat saya bertanduk, nanti saya akan meminjam tanduk si Anjing. Saya akan ke sana dulu untuk menyiasatinya, kata sang Rusa Jantan termakan rayuan istrinya. Ia segera menemui si Anjing.

Hei, Saudara istriku ingin sekali melihat kita berlomba lari, kata Rusa Jantan. Si Anjing yang tak ingin mengecewakan sahabatanya menyetujui usul itu. Mereka pun pergilah ke tepi padang rumput untuk berlomba. Istri Rusa Jantan memberi aba-aba. Apabila saya sudah berdiri dan mengangkat kakiku, maka larilah kalian berdua.

Setelah mereka berlari, ternyata si Anjing dapat dikalahkan oleh Rusa. Si Anjing merasa agak kecewa. Sang Rusa jantan segera menghibur sambil menyiasati si Anjing. Begini saudara, engkau tadi dapat kukalahkan karena engkau memakai tanduk sehingga larimu lambat. Nah! supaya adil, bagaimana kalau sayalah yang memakai tanduk itu. Kemudian, kita berlomba lari lagi. Si Anjing pun segera menyetujui lagi usul sahabatnya tanpa curiga. Ia segera melepaskan tanduknya dan memberikannya kepada sang Rusa Jantan. Rusa Jantan tersenyum senang dan bangga setelah memakai tanduk si Anjing yang besar dan berlekuk-lekuk.

Segeralah mereka berlomba. Ketika Rusa Jantan melihat si Anjing berlari sekencang-kencangnya dihadapannya, ia pun terus berlari tapi membelok ke arah lain menjauh dari si Anjing. Sedangkan si Anjing terus berlari dan berlari. Karena sudah merasa akan menang, ia segera menengok ke belakang. Alangkah terkejut si Anjing ketika di lihatnya Rusa sudah tidak ada, menghindar ke arah lain. Kemudian ia sadar bahwa ini telah ditipu. Diburunya sang Rusa dengan marah. Akan tetapi, karena Rusa lebih gesit dan lincah, si Anjing tak mampu memburunya. Akhirnya, tanduk si Anjing dibawa lari oleh sang Rusa Jantan.

Itulah sebabnya hingga saat ini, kalau Anjing melihat Rusa, si anjing segera memburunya, karena ia ingin mengambil kembali tanduknya yang dipinjam oleh sang Rusa. Oleh karena itu pulalah, Rusa tampak lebih gagah karena memiliki tanduk yang kokoh dan indah.

Kesimpulan

Cerita ini merupakan dongeng binatang (fabel) Hikmah yang dapat dipetik dari cerita ini antara lain.

Pertama, Janganlah cepat percaya sepenuhnya dengan kata-kata dari mulut manis seseorang.     

Kedua, Janganlah cepat terbujuk untuk melakukan perbuatan yang tidak baik karena dapat mendatangkan dosa dan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Hal ini diperlihatkan oleh perilaku Rusa Jantan, karena bujukan istrinya, ia rela berbuat dosa dengan menipu si Anjing. Sang Rusa pun tak dapat hidup tenang karena selalu dikejar-kejar oleh si Anjing. 

Sumber: Cerita Rakyat Dari Sulawesi Selatan oleh H. Abdul Muthalib


loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Awalnya Anjing Memiliki Tanduk dan Menjadi Musuh Rusa Silahkan baca artikel Alkisah Rakyat Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Awalnya Anjing Memiliki Tanduk dan Menjadi Musuh Rusa Sebagai sumbernya

0 Response to "Awalnya Anjing Memiliki Tanduk dan Menjadi Musuh Rusa"

Post a Comment

Cerita Lainnya