Asal Mula Kanjeng Kyai Kancil Belik

Alkisah Rakyat ~ Di Keraton Yogyakarta, banyak sekali benda-benda pusaka. Ada yang berwujud Benderaku mah ada yang berwujud keris, tombak dan sebagainya, dan ada pula yang berwujud "gamelan" (instrumen musik Jawa). Salah satu benda pusaka di Keraton Yogyakarta yang berwujud gamelan, dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Kancil Belik. Adapun asal mula seperangkat gamelan pusaka keraton Yogyakarta yang disebut dengan nama Kanjeng Kyai Kancil Belik itu, diceritakan ada hubungannya dengan masa perjuangan Kanjeng Pangeran Mangkubumi melawan penjajahan Belanda kompeni, yang akhirnya berhasil mendirikan kerajaan baru, yaitu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. 


Pada suatu hari ketika Kanjeng Pangeran Mangkubumi sedang bergerilya melawan kekuasaan penjajahan kompeni Belanda, di waktu senggang beliau memanfaatkan waktu untuk berburu. Memang kegemaran beliau berburu.

Ketika itu beliau ada di daerah sekitar Wonogiri, yang tanah daerahnya berbukit-bukit. Daerah itu banyak sekali binatang buruan. Ketika melihat ada kancil yang menyelinap di balik semak-semak, Kanjeng Pangeran Mangkubumi tertarik hatinya untuk memburunya. Dengan bersenjatakan panah, beliau mengejar Kancil itu, yang ternyata dapat lari dan meloncat dengan lincahnya. Waktu sekali lagi binatang Kancil itu terlihat, dengan tangkasnya Kanjeng Pangeran Mangkubumi melepaskan anak panahnya, tepat mengenai sasarannya. Kancil itu kenapa hanya sebelah kanan kaki belakangnya. Jelas sekali Kancil itu kena anak panahnya. Kanjeng Pangeran Mangkubumi melihatnya dengan jelas bahwa Kancil itu kena panah. Dan para pengiring Kanjeng Pangeran Mangkubumi berburu itupun pada menyaksikan dengan jelas bahwa Kancil itu kena bidikan anak panah.

Karena kena panah, Kancil itu lalu pincang. Para pengiring Kanjeng Pangeran Mangkubumi serempak bersorak kegirangan melihat kancil buruan nya kena bidikan anak panah Kanjeng Pangeran Mangkubumi. Mereka beramai-ramai mengejar kancil yang lari dengan pincang kakinya itu. 

Tidak jauh dari semak-semak tempat Kancil itu tadi keluar dan lari dengan pincang kakinya, ada sebuah "belik " (sumber air). Kancil yang pincang itu terperosok masuk ke dalam air belik. Para pengiring Pangeran Mangkubumi lalu mempercepat lari mereka, akan menangkap kancil pincang yang terperosok ke dalam belik. 

Ternyata mereka menjadi kecewa, karena harapan tidak tercapai. Kancil yang semula pincang itu, setelah tercebur kedalam air belik, ternyata menjadi sembuh seketika. Cepat-cepat Kancil itu lalu meloncat keluar dari dalam air belik, dan lalu berlari dengan sekencangnya ke tempat persembunyiannya terlepas dari tangkapan para pemburunya. 

Mereka yang mengejar Kancil itu menjadi tercengang keheranan. Kancil yang tadi kenapa panah, jelas-jelas pincang dan larinya tak dapat kencang. Tetapi setelah keluar dari dalam air belik itu, menjadi sembuh dari pincangnya, dan dapat lari dengan kencangnya, mereka lalu menduga: Kalau begitu, kancil tadi Bukannya terperosok ke dalam belik itu, melainkan memang dengan sengaja menceburkan diri ke dalam air belik itu, karena telah mengetahui bahwa air belik itu dapat menyembuhkan kakinya yang terluka kena panah. 

Menyaksikan peristiwa yang baru terjadi itu, Pangeran Mangkubumi lalu berkata kepada para pengiringnya: "Belik ini bukannya sembarang belik. Ternyata airnya dapat menyembuhkan luka dan memberikan tenaga baru. Marilah kita mandi di belik itu, biar tubuh kita segar". 

Begitulah, Pangeran Mangkubumi dan para pengiringnya lalu mandi dibelik itu. Benar dugaan Mereka ternyata setelah tubuh mereka kena siraman air belik itu, lalu terasa menjadi segar dan kelelahan mereka karena berlari-lari mengejar kancil yang pincang itu pun menjadi lenyap sama sekali. Tubuh mereka menjadi segar, dan terasa kekuatan mereka menjadi pulih bahkan terasa bertambah. 

“Benar-benar air Black ini mempunyai khasiat yang luar biasa" kata Pangeran Mangkubumi sementara mandi itu. “Alangkah baiknya bila belik ini dapat diperlebar, agar supaya menjadi lebih luas dan dapat menampung air lebih banyak lagi dan para prajurit ku yang jumlahnya banyak itu dapat memperoleh tenaga baru dari air belik ini". 

Setelah berkesimpulan begitu, Pangeran Mangkubumi lalu memerintahkan para hambanya memugar belik itu. Pada waktu beberapa orang menggali dasar belik itu, mereka terkejut ketika didapatkannya sesuatu benda terpendam di dasar belik itu. Pangeran Mangkubumi memerintahkan menggali benda itu dan mengangkatnya dari dasar belik. Ternyata dari dasar belik itu didapatkannya seperangkat gamelan. Betapa kagum dan gembira nya Pangeran Mangkubumi mendapatkan gamelan itu. Gamelan itu tentu saja bukannya sembarang gamelan, karena didapatkannya dari dalam sebuah belik. 

Oleh Pangeran Mangkubumi, gamelan itu disimpannya baik-baik. Dan Setelah perjuangan beliau berhasil dan lalu mendirikan suatu kerajaan bernama Ngayogyakarta Hadiningrat, serta beliau menjadi rajanya yang pertama bergelar: Sultan Hamengku Buwana I. Gamelan yang didapatkannya dari dalam belik itu pun tetap disimpannya, bahkan dijadikan benda pusaka didalam keratonnya. Sampai sekarang, gamelan pusaka yang bernama Kanjeng Kyai Kancil Belik itu pun masih tetap tersimpan di dalam Keraton Kesultanan Yogyakarta, dan dianggap pusaka. 

Gamelan itu dinamakan KANCIL BELIK, karena dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi dalam masa gerilya dahulu, ada kancil yang terluka dan pincang lalu dapat sembuh seketika karena pengaruh penyembuhan air belik. Untuk memperingati peristiwa yang bersejarah itu, maka gamelan itu lalu dinamakannya KANCIL BELIK, dan karena kedudukannya sebagai benda pusaka Keraton, maka sebutannya lalu Kanjeng Kyai, sehingga nama lengkap gamelan itu “KANJENG KYAI KANCIL BELIK”.

Menurut kata ayah saya, belik keramat yang dapat mempengaruhi penyembuhan itu, sampai sekarang masih ada, terletak di daerah sebelah utara Kota Wonogiri Surakarta. Banyak orang dari berbagai tempat datang ke belik itu untuk mandi dengan harapan agar menjadi awet muda, mendapatkan tenaga segar, dan sembuh dari berbagai penyakit. Entah apa nama belik itu, dan tepatnya terdapat di desa mana, Saya tak dapat menyebutkan, karena cerita yang Saya dengar ya hanya begitulah. 

Sumber: Ceritera Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta


loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Asal Mula Kanjeng Kyai Kancil Belik Silahkan baca artikel Alkisah Rakyat Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Asal Mula Kanjeng Kyai Kancil Belik Sebagai sumbernya

0 Response to "Asal Mula Kanjeng Kyai Kancil Belik"

Post a Comment

Cerita Lainnya