Si Kabayan Di Pesan Bikin Kuali

Si Kabayan Di Pesan Bikin Kuali ~ Yah, kata pak Kiyai, untuk hidup di dunia yang fana ini kita harus trampil. Mesti serba bisa, supaya jangan kelaparan. Nasehat orang yang bijaksana itu dituruti oleh Si Kabayan. Dia buka pabrik kecil-kecilan dengan cita-cita bisa menjadi pabrik mobil nasional kelak. Sekarang sebagai permulaan, dia dirikan tempat pembikinan kuali saja dulu. Dipasangnya merek "PT Kabayan dan Co."


Datanglah Ki Silah dengan sehelai plat perunggu, minta dibikinkan sebuah kuali. "O, tiada masalah, Ki Silah. Bisa diatur. Tiga hari sudah selesai, bisa Anda ambil, "Si Kabayan bertolak pinggang selaku gaya seorang direktur manajer sebuah pabrik. Tiga hari kemudian sang pemesan datang. Si Kabayan cepat menyodorkan barang pesanannya.

"Lho! Apa ini, Kabayan? Aku kan pesan kuali. Ini kan teko?" Si kabayan minta maaf. Berjanji dalam tiga hari teko itu akan diubah menjadi kuali. Tiga hari kemudian, sang pemesan kaget lagi, "Lho! Ini kan penggorengan, Kabayan. Bukan kuali."

Si Kabayan minta maaf lagi. Berjanji lagi. Tiga hari lagi pesanan akan dibetulkan. Dan tiga hari kemudian sang pemesan malah tambah kaget. Loncat terperanjat di udara. "Lho! Ini kan cangkir, Kabayan. Bukan kuali!"

Kali ini Si Kabayan tidak berjanji. Dia bersumpah. Katanya sambil mengacungkan dua jari dari tangan kanannya ke atas. "Aku bersumpah, demi nama baik pabrik kuali. PT. Kabayan & Co, bahwa pesanan Yang Mulia Bapak Ki Silah, hartawan modalis yang ternama diseluruh kabupaten, harus sudah selesai dan bisa diambil secara utuh dan berkwalitas 'super' besok pagi. Tepat jam berapa saja, menurut sikon (situasi dan kondisi) keadaan setempat hari besok Amieen!"

Esok paginya, Ki Silah menggeleong-geleong berdirinya, mau jatuh. Dia pusing, hampir semaput. Keluarlah dari mulutnya suara gemetaran; "Lhoo! Iii-nnni a-a-a apa? Kabakababayan?"

"O, ini catut istilah tekniknya, Ki Silah, Catut untuk mencabut-cabut bulu hidung yang kepanjangan, atau rambut putih di-sela-sela yang hitam."

Ki Silah mengangguk-angguk. Dan dengan suara tersentak-sentak dan kata-kata yang patah-patah, dia mengemukakan bahwa catut harus terdiri dari dua belah yang sepasang supaya bisa menjepit. Ini kok cuma sebelah. Bagaimana bisa mencabut bulu hidung?

"O, itu tiada masalah, Ki Silah," kata Si Kabayan. "Untuk yang sebelah lagi Anda bisa pake kuku ibu jari Anda saja. Beres deh! Bulu hidung Anda bisa sempurna dicabuti satu per satu."

Ki Silah gembira. Kebetulan butuh catut. Bulu hidungnya sudah nongol, terlalu kepanjangan. Dan dia mulai yakin akan kebenaran kata-kata Si Kabayan, bahwa; "Ini bukan catut sembarang catut, Ki Silah. Ini catut istimewa, karena yang sebelahnya adalah made in PT Kabayan & Co, produk teknologi modern, dan yang sebelahnya lagi adalah kuku Anda sendiri, kuku ibu jari Anda yang hanya Tuhan yang bisa membikinnya. Manusia kan tidak bisa membikin kuku, Ki Silah, sekalipun kukunya sendiri. Apa Anda bisa?"

Ki Silah mengangguk-angguk dalam kepuasan. Dan Si Kabayan pun mengangguk-angguk dalam kepuasan. Dia ingat akan slogan komersial yang berbunyi. Puaskanlah hati langganan Anda. Itulah kunci pembuka jalan ke sukses berbisnis. Dan mata khayal Si Kabayan sudah berbinar-binar melihat mobil-mobil nasional, produk PT Kabayan & Co, berseliweran dijalan-jalan sampai ke pelosok-pelosok di seluruh persada tanah air, dari Sabang ke Jaya Pura. Mereknya "Bego Car" made in desa Malakeudeu, by PT Kabayan & Co. 

Tapi sambil mencatut-catut bulu hidungnya dengan "catut istimewa" buatan pabrik kuali itu, Ki Silah menasehatkan kepada calon industrialis Si Kabayan, supaya dia mengangkat pakar-pakar ilmu human resources alias ilmu Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pabriknya kelak.

"Itu penting, Kabayan," kata Ki Silah." Jangan sampai terjadi aku pesan mobil, keluar catut istimewa lagi."

Sumber : Si Kabayan Manusia Lucu oleh Achdiat K. Mihardja
loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Si Kabayan Di Pesan Bikin Kuali Silahkan baca artikel Alkisah Rakyat Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Si Kabayan Di Pesan Bikin Kuali Sebagai sumbernya

0 Response to "Si Kabayan Di Pesan Bikin Kuali"

Post a Comment

Cerita Lainnya