Bambu Ajaib

Alkisah Rakyat ~ Dahulu kala di Bolaang Mongondow hiduplah satu keluarga bahagia yang terdiri dari ayah, ibu dan satu anak laki-laki.

Pekerjaan keluarga ini adalah bertani. Di pekarangan rumah mereka yang begitu luas, tumbuhlah bermacam-macam tanaman, ada pohon durian, pohon mangga. Tidak ketinggalan pohon bambu kuning yang hidup di halaman belakang rumah.


Sayangnya, anak lelaki satu-satunya, yaitu Uyo, selalu sakit-sakitan, sehingga sudah banyak tabib atau dukun yang dipanggil untuk mengobati anak kesayangan mereka.

Setelah diobati, hanya sebentar sembuh dia sembuh, lalu sakit lagi sampai dia menjadi dewasa. Tidak dapat dipastikan apa penyebab penyakit Uyo.

Ibunya hampir putus asa melihat keadaan Uyo, yang sering sakit, setiap hari, ibunya berdoa mohon kesembuhan untuk anak yang mereka cintai itu. Anak inilah kelak yang akan mewarisi keluarga mereka.

Suatu saat, si ayah dengan tidak sengaja memotong bambu kuning yang berada di belakang rumah mereka. Ayah memotong bambu itu menjadi tujuh bagian. Bambu yang sudah dipotong ini ada daunnya dan ayahnya menyimpannya di dalam rumah.

Lalu apa yang terjadi? Tiba-tiba bambu kuning yang membengkak ini menjadi bahan cerita di kampung itu. Banyak orang menyaksikan bambu ajaib itu.

Sementara mereka menyaksikan bambu itu, tiba-tiba “Taaas !”

Bambu itu pecah berserakan disertai bunyi bagaikan letusan tembakan. Semua orang yang berada di sekitar bambu itu menjadi kaget. Mereka lari tunggang langgang. Yang lebih mengagetkan lagi, mereka melihat dalam bambu yang pecah itu ada seorang bayi perempuan yang amat cantik rupawan.

Kegembiraan besar meliputi ayah dan ibu, teristimewa lagi Uyo, dan semua orang yang ada disitu. Anak itu diberi nama Nanu. Ayah dan ibu memelihara Nanu seperti anak mereka sendiri dan mencarikan penyusu-penyusu untuknya.

Putri yang mungil ini bertumbuh pesat, namun kesehatannya kurang baik. Oleh sebab itu, kedua orang tua angkatnya mencari orang yang dapat mengobati penyakit anak itu.

Pengobatan ini ternyata berhasil. Nanu menjadi sehat besar dan bertumbuh tanpa gangguan apa-apa. Setelah besar, Nanu bermain dengan Uyo. Nanu bersembunyi, Uyo mencarinya. Sebaliknya, jika Uyo yang bersembunyi, Nanu yang mencarinya.

Suatu waktu, Nanu bersembunyi, lalu dicari oleh Uyo, sudah lama Uyo mencari, tetapi Nanu belum ditemukan. Uyo mencari Nanu sampai ke belakang rumah. Pikir Uyo, pasti Nanu ada disitu sebab di bawah pohon ada yang bergerak.

Uyo maju perlahan-lahan dan berjalan sambil badan dibungkukkan dan mata terpejam untuk menangkap Nanu, tiba-tiba, “Ngeong….ngeong !”

Uyo terkejut dan ketakutan sebab yang tertangkap bukan Nanu, melainkan kucing. Uyo lari ketakutan sehingga ia tidak melihat Nanu berlari kearahnya. Mereka bertabrakan, jatuhlah mereka berdua.

Waktu mereka berdiri, Uyo dan Nanu berpelukan,akhirnya mereka kawin dan hidup dengan rukun.

Sumber: Cerita Rakyat Dari Sulawesi Utara Dan Sulawesi Tengah oleh Aneke Sumarauw Pangkerego & Pauline N. Tiendas

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Bambu Ajaib Silahkan baca artikel Alkisah Rakyat Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Bambu Ajaib Sebagai sumbernya

0 Response to "Bambu Ajaib"

Post a Comment

Cerita Lainnya