Anak Muda Dan Pohon Togid

Alkisah Rakyat ~ Menjelang fajar menyingsing, tampaklah beberapa orang laki-laki yang dengan gembiranya mendendangkan lagu dengan bersiul menyambut pagi yang cerah. Tampak kecerahan pada wajah-wajah mereka yang siap menerima segala beban berat meskipun mereka haus bekerja membanting tulang demi kelangsungan hidup keluarga.


Sampailah mereka di tepi pantai. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan satu penglihatan, yaitu mereka menemukan perahu yang  terdampar bersama Tadohe dan dua pendayung yang amat parah.

Ayo, kita pergi memberitahukan kepada Dow bahwa ada orang yang terdampar. (Dow adalah seorang Bgani perempuan).   Setelah mereka tiba di tepi pantai, mereka melihat bahwa anak muda yang tadinya pingsan tidak berada lagi di atas perahu. Mungkin mereka adalah perampok, kata anak laki-laki itu.

Ternyata anak muda yang mereka cari itu berada di atas pohon tolto, yang tumbuh di tepi danau.

Mana anak muda yang kamu katakan, ayo cari sampai ketemu. Baik, kami akan mencarinya mudah-mudahan kami akan menemukannya.

Sesudah beberapa waktu kami mencarinya, mereka melihat bayangan dalam air seorang anak muda yang duduk di atas cabang pohon yang sedang mengayunkan kakinya. Di sini pun bayangan anak itu dalam air, dianggap sesungguhnya, lalu diadakan penyelaman.

Lihat anak muda yang kita cari ada di dalam air sedang duduk di sebuah cabang, kata salah seorang laki-laki. Ayo, semua menyelam dan ambil anak muda itu, lalu bawa ke hadapanku. Kata Dow kepada anak buahnya.

Namun, beberapa kali dilakukan, mereka tidak dapat menangkapnya. Mereka heran walaupun dengan jelas kelihatan kakinya bergoyang-goyang.

Mereka sudah sangat kecapean, lalu beristirahat di bawah pohon. Setelah sekian lama mereka berada dalam penyelaman, mereka ingin mengetahui sudah sampai dimana tingginya matahari. Mereka pun menengok ke atas, ketika itulah serentak mereka melihat laki-laki yang sesungguhnya anak tersebut.

 “Dow, lihat anak muda yang kita lihat di dalam air, ternyata ada di atas.”  Anak muda, mengapa kamu berada di pohon itu? Ayo turun,” kata Dow padanya.

Secepatnya anak itu mereka kuasai lalu ditanyai. Anak muda, mengapa kamu sampai di sini? Kamu berasal dari mana? Apa maksud kamu datang ke sini? Tanya Dow.

Saya adalah Tadohe, perantau dari pulau Sanger. Saya kemari dengan tujuan mau kembali ke daerah asal, sebab ayah saya berasal dari Bolaang Mongondow.

Anak muda, ambilah sebilah pedang ini. Kalau sesungguhnya engkau orang Bolaang Mongondow, hal itu dapat engkau buktikan dengan menembang pohon ini sekali tebas. Kalau engkau tidak berhasil, dengan pedang ini pula engkau akan dibunuh, kata Dow pada anak muda itu.

Setelah menerima pedang itu, anak muda itu berkata. “Baik akan saya buktikan pada kalian bahwa saya tidak berbohong.” Tanpa mengenal takut, anak muda itu menebang pohon raksasa itu. Hanya sekali tebas, pohon itu langsung roboh. Pohon raksasa itu sekaligus digunakan sebagai jembatan di atas sungai.

Setelah peristiwa ini, Dow mengangkatnya menjadi anak sendiri dan berkata, “Sungai ini sekarang jadi milikmu dan dinamakan Sungai Togid.”

Mereka tidak saja menyeberangi sungai, tetapi berjalan terus semakin jauh sebab Dow bermaksud akan berangkat menuju Mongondow.

Tiba di gunung bernama Boeion, si pemuda ingat akan bajunya terlupa di tepi sungai Togid dan karenanya ia duduk dan menangis.

Dow segera mengirim orang untuk mengambilnya dan membujuk pemuda itu dengan berkata. “Tidak usah menangis, sebab gunung ini dan segenap wilayah beserta tempat-tempat Tutuyan dan Tombolikat sekarang sudah menjadi milikmu.” Sejak itu, Tadohe menetap di Bolaang Mongondow.

Sumber: Cerita Rakyat Dari Sulawesi Utara Dan Sulawesi Tengah oleh Aneke Sumarauw Pangkerego & Pauline N. Tiendas


loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Anak Muda Dan Pohon Togid Silahkan baca artikel Alkisah Rakyat Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Anak Muda Dan Pohon Togid Sebagai sumbernya

0 Response to "Anak Muda Dan Pohon Togid"

Post a Comment

Cerita Lainnya